XAMTHONE PLUS BANDUNG DAN JAWA BARAT


BANDUNG : AKHMAD YANI HP: 087822067787; Jl. Situ Lengkong No:15 Kel:Cijagra Rt:03 Rw:03 Kec:Lengkong Buah Batu, Bandung
BANDUNG : ASEP SAEFUDIN HP: 081572023453 TLP: 022-4211874; JL. JAWA NO:40 BANDUNG
INDRAMAYU : CONNI RAHARJA HP: 081802333678 TLP: (0234)271202 . Jl. Jendral A Yani No:105/D Indramayu
KOTA BANJAR PATROMAN : Asifudin Muhsin HP: 08567664321 Jl. Astana Rt/Rw: 04/03 Sukahurip Langensari Banjar JABAR

Selasa, 02 November 2010

Harus Temukan 80 Persen Penderita

XAMTHONE PLUS Jus manggis untuk segala penyakit TERBUKTI MENCEGAH DAN MENGOBATI HIV AIDS SECARA TUNTAS JADI NEGATIV. Peluang usaha waralaba jus manggis xamthone plus klik www.waralabaxamthone.com UNTUK BELANJA ONLINE KLIK www.binmuhsingroup.comDETAILPRODUK KUNJUNGI www.grosirxamthoneplus.blogspot.comUNTUK PEMESANAN HUBUNGI :HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendsterbinmuhsin_group@yahoo.co.id
===
Harus Temukan 80 Persen Penderita
Tanggal: Saturday, 30 October 2010
Topik: HIV/AIDS


Kompas, 22 Oktober 2010

Yogyakarta, Kompas - Untuk dapat mengendalikan penularan HIV/AIDS di DIY, setidaknya harus menemukan 80 persen dari jumlah pengidap HIV/AIDS yang estimasinya sebanyak 3.230 orang. Artinya penemuan harus mencapai 2.584 orang. Saat ini, jumlah pengidap yang sudah diketahui baru 1.208 orang.

"Penularan bisa terkendali kalau berhasil menemukan 80 persen orang dengan HIV/AIDS. Karena itu, sekarang kami berusaha menemukan pengidap HIV/AIDS yang masih belum terungkap," kata Ahmad Ahadi, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Kamis (21/10) di Yogyakarta.

Ahmad mengatakan, berdasarkan survei tahun 2006, diketahui populasi risiko tinggi HIV/AIDS di DIY mencapai 61.350 orang. Mereka terdiri atas pekerja seks komersial (PSK), pelanggan PSK, waria, pengguna narkotika suntik, dan pelaku seks sesama jenis. Dari jumlah itu, estimasi terdapat 3.230 pengidap HIV/AIDS.

Upaya menemukan sedikitnya 80 persen dari jumlah estimasi pengidap HIV/AIDS akan meminimalkan penularan HIV/AIDS akibat faktor ketidaktahuan pengidap. Usaha pengobatan juga terkontrol. "Upaya pengendalian tergantung seberapa besar mampu menemukan 3.230 orang itu. Karena itu, upaya deteksi harus diperbesar. Kalau berhasil menemukan 80 persen dari estimasi, dan angka pengidap itu tidak bertambah, maka epidemi bisa dikatakan terkendali," katanya.

Daryanto Chadori, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes DIY, mengatakan, untuk mendorong kelompok risiko tinggi bersedia melakukan tes HIV, tes itu digratiskan. Tes gratis akan diatur dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan HIV/AIDS.

Saat ini, ada sembilan rumah sakit dan sarana kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan tes HIV, yaitu RSUP Dr Sardjito, RS Panti Rapih, RS Bethesda, PKU Muhammadiyah, RS Grhasia, Puskesmas Gedongtengen dan Umbulharjo I, PKBI, RSUD Panembahan Senopati, RSUD Morangan, dan mobil layanan kesehatan dinkes untuk jemput bola.

Disiapkan pula tiga RSUD agar dapat memberikan layanan tes HIV dan pengobatannya, yaitu RSUD Wonosari, RSUD Wates, dan RSUD Wirosaban.

Wakil Ketua Pansus Raperda Penanggulangan HIV/AIDS Arif Rahman Hakim mengatakan, harus ada upaya serius mengungkap fenomena gunung es pengidap HIV/AIDS. Menurutnya, perlu ditanamkan pemahaman baru bahwa melakukan tes HIV sama seperti tes golongan darah agar orang tidak segan mengikuti tes HIV. "Raperda mencatumkan tes HIV gratis agar semakin banyak orang yang mau ikut tes," katanya. (RWN) ...

Sumber: Kompas
Berita ini dari Komunitas AIDS Indonesia - Indonesian AIDS Community
http://www.aids-ina.org
URL berita ini adalah:
http://www.aids-ina.org/modules.php?name=News&file=article&sid=3644

Tidak ada komentar:

Posting Komentar