===
Tanggal: Saturday, 30 October 2010
Topik: HIV/AIDS
Surabaya - Surya- Warga yang mengidap human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) saat ini tidak perlu risau. Sebab Prof Dr dr Nasronudin SpPD, yang Sabtu (23/10) besok akan dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Unair ini bisa memberi nafas baru bagi penderita AIDS.
Meski sudah dinyatakan positif, penderita ini bisa mendapat secercah harapan hidup lebih lama. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, penderita ini bisa hidup normal kembali jika ketahanan tubuhnya memang memungkinkan untuk ini. Apalagi ditunjang dengan alat yang dimiliki Unair.
Berkat penelitian inilah, ahli penyakit dalam Unair ini berhasil menyandang gelar profesor atau guru besar. Pakar penyakit dalam asli Ponorogo ini akan dikukuhkan sebagai guru besar ke-395.
“Kami akan menyampaikan pidato ilmiah dengan mengangkat Penanggulangan HIV/AiIDS Berbasis Biopsikososio-Spiritual Excellence. Para penderita tidak perlu terlalu resah, karena sebenarnya penyakit ini bisa dipulihkan. Setidaknya, harapan hidup bisa lebih lama,” ungkap Nasronudin.
Biasanya, secara klinis, penderita HIV/AIDS karena virus yang menggerogotinya, usianya sekitar 10 tahun. Namun dengan penelitiannya, semua bisa membawa harapan baru. Dengan pendekatan medis, psikis, dan kemanusiaan, semua beban bisa diatasi.
Apalagi ditunjang dengan nuclisens, yakni alat pendeteksi virus HIV/AIDS, akan sangat membantu. Dengan peralatan canggih ini, pendeteksian virus mematikan ini tidak perlu menunggu tumbuh hingga 400/cc darah. “Ada 15 virus saja sudah bisa diketahui dengan alat tersebut. Selanjutnya akan ditangani secara serius dengan pendekatan medis yang holistik, sehingga kondisi lebih parah bisa dicegah. Memang virus HIV ini tidak bisa dimusnahkan tetapi bisa dikendalikan,” tambahnya.
Penderita HIV/AIDS pada umumnya baru terdeteksi setelah virus di tubuhnya menembus 100.000. Ini karena situasi ini sudah muncul gejala klinis seperti badan kurus kering, batuk tak sembuh-sembuh, panas tinggi, lemas, hingga lidah memutih. Dalam kondisi ini biasanya mereka baru mendapat penanganan.
Setidaknya, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mengurangi melemahnya daya tubuh ini. Yakni dengan diberi antivirus dan pengobatan hingga jumlah virus turun menjadi 500. Ini memerlukan waktu enam bulan. Waktu berikutnya, jika lancar memerlukan waktu dua tahun untuk menyingkirkan virus hingga lima. Jumlah inilah yang bisa dengan mudah dikendalikan tubuh manusia.
Selain Nasronudin, Unair juga akan mengukuhkan dua guru besar lainnya. Mereka adalah Prof Dr Sudjarwo MS Apt, ahli ilmu analisis farmasi dan Prof drg Seno Pradopo SU PhD SpKGA(K). Mereka masing-masing akan dikukuhkan sebagai guru besar ke-393 dan 394.
Sudjarwmo akan menyampaiakan orasi ilmiah Analisis metabolisme obat pada sitokrom P-450 dalam upaya pemilihan obat yang tepat. Sedangkan Seno mengangkat mengenai teknologi baru untuk remineralisasi dalam upaya preventif, terapi anak dengan resiko karies gigi. nfai
Sumber: Surya Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar