CUKA APEL SANGAT EFEKTIF UNTUK MENCEGAH DAN MENGOBATI HAMPIR SEMUA JENIS KANKER KARENA MEMILIKI KANDUNGAN ZAT ANTIKANKER YANG SANGAT ISTIMEWA BERUPABETA KAROTEN, VITAMIN B1(Tiamin) , VITAMIN C, KALSIUM, ASAM LAKTAT, ASAM ASETAT, DLL.
Kanker rahim ialah tumor ganas yang menyerang daerah endometrium (lapisan rahim).
Ø Gejala
Gejala kanker rahim antara lain:
· Pendarahan rahim yang abnormal
· Siklus menstruasi yang abnormal
· Pendarahan diantara 2 siklus menstruasi
· Penadarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause
· Pendarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita di atas usia 40 tahun)
· Nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
· Keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause)
· Nyeri atau kesulitan saat berkemih
· Nyeri ketika melakukan hubungan seksual
Ø Pengobatan
1. Pembedahan
Kebanyakan penderita akan menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Kedua tuba falopii dan ovarium juga diangkat karena sel-sel tumor bisa menyebar ke ovarium dan sel-sel kanker dorman (tidak aktif) yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh esterogen yang dihasilkan oleh ovarium. Jika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar getah bening di sekitar tumor, maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat. Jika sel kanker telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening, maka kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Jika sel kanker belum menyebar ke luar endometrium (lapisan rahim), maka penderita tidak perlu menjalani pengobatan lainnya.
2. Terapi penyinaran (radiasi)
Digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Terapi penyinaran merupakan terapi local, hanya menyerang sel-sel kanker di daerah yang disinari. Pada stadium I, II, atau III dilakukan terapi penyinaran dan pembedahan. Penyinaran bisa dilakukan sebelum pembedahan (untuk memperkecil ukuran tumor) atau setelah pembedahan (untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa).
Ada 2 jenis terapi penyinaran yang digunakan untuk mengobati kanker rahim:
- Radiasi eksternal: digunakan sebuah mesin radiasi yang besar untuk mengarahkan sinar ke daerah tumor. Penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama beberapa minggu dan penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit. Pada radiasi eksternal tidak ada zat radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh.
- Radiasi internal: digunakan setelah selang kecil yang mengandung suatu zat radioaktif, yang dimasukkan melalui vagina dan dibiarkan selama beberapa hari. Selama menjalani radiasi internal, penderita dirawat di rumah sakit.
3. Kemoterapi pada terapi hormonal digunakan zat yang mampu mencegah sampainya hormone ke sel kanker dan mencegah pemakaian hormone oleh sel kanker. Hormone bisa menempel pada reseptor hormone dan menyebabkan perubahan di dalam jaringan rahim. Sebelum dilakukan terapi hormone, penderita menjalani tes reseptor hormone. Jika jaringan memiliki reseptor, maka kemungkinan besar penderita akan memberikan respon terhadap terapi hormonal. Terapi hormonal merupakan terapi sistemik karena bisa mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Pada terapi hormonal biasanya dugunakan pil progesteron. Terapi hormonal dilakukan pada:
- Penderita kanker rahim yang tidak mungkin menjalani pembedahan ataupun terapi penyinaran.
- Penderita yang kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya.
- Penderita yang kanker rahimnya kembali kambuh. Jika kanker telah menyebar atau tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal, maka diberikan obat kemoterapi lain, yaitu siklofosfamid, doksorubisin dan sisplastin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar